Another Source

Minggu, 14 November 2010

Nantimenanti

diam.
kapaskapas berlarian.
gagakgagak terbang mengasini awan.
jalanjalan sepi.
jalanjalan sepi.

lelampu merkuri hening.
kolamkolam bercerita.
kolamkolam bertanyatanya.

jejangkrik kecil memintal sunyi.
matanya biru tertusuk kisah.
anyir, seperti mimpi.

lelahlelah gegas.
kolam di depan menanti.

ini kolam penuh airmata.
di dasarnya api.
di dasarnya api.

malam terbakar semakin pagi.
kita diam di ujung jendela.
sesekali memainkan waktu.
: menunggu.

jalanjalan sepi.
jalanjalan sepi.


Telang, Bangkalan.

Untuk Kau Yang Tak Lagi Perduli

Rindurindu selalu hujan disini.
Di beranda, tempatku menangkap sepisepi.
berterbangan.
dengan sunyi.

ini lelah tertata rapi.
burungburung menjadi api.

di balik jendela,
gagakgagak asin menyaput matamu dengan jarak.
dengan sunyi dan bebisik jam tiada henti.

aku tlah lunglai sayang.
dada ini mengurung merapi sesaksesak.
tak kunjung juga kau mengunci kaki.
berlari.
berlari.

malam kembali datang setengah delapan.
suarasuara.
jejangkrik.
menyulam bisu menjadi lansekap kediamanmu.
biru.

hingga fajarmenjadi badik.
menebas doa menjadi hujan.
di matamu.
seluas hatiku.

Dengan Dingin, Dengan Hening

lantas.
diam
ia menyusun kata dengan sebatang surya
mengarungi kopi pak tua yang semakin dingin.
menggurui doa yang tak lekas sampai.
 : di beranda.

secangkir canda telah renta
memandangi punggungmu yang tak lekas berbalik
  - sedetik saja.

dengan dingin.
dengan hening.

pesanmu telah memudar di ujung jendela sayang.
semenjak matahari dan hujan memanahnya dengan detak jam.
semenjak aku ingin kau lewat,
dan tanpa sadar menyadarinya.
 :pesanmu telah kubaca.

 maafkan genting tak bisa menjaganya.
maafkan matahari,maafkan hujan,
maafkan aku,
maafkan waktu,
maafkan kau.
 : yang selalu membodohiku.

dengan dingin.
dengan hening.

Senin, 01 November 2010

Lawu dan ARBIMAPALA

Kendati kesal peluh jalanjalan berdebu,
rodaroda menebar tawa, dan asing mesin mengiring hujan
menjadi adzan.
Jalan kita masih sama.
  : Do'a.

Langit pernah menantang kita menusuk jantung
kolam-kolam rimba.
Keringkan.
Mengisinya menjadi kubangan pertemuan.

Diam.
Diam-diam.

Diujung,
Mata kita tetap sama.
Mengais selimut parade surga.
Sambil mebaca mantramantra.

Hari depan.
Hari depan.

Dengan pulang,
Kalu mengasini dada dengan rindu.
: Pertemuan.