Another Source

Minggu, 14 November 2010

Dengan Dingin, Dengan Hening

lantas.
diam
ia menyusun kata dengan sebatang surya
mengarungi kopi pak tua yang semakin dingin.
menggurui doa yang tak lekas sampai.
 : di beranda.

secangkir canda telah renta
memandangi punggungmu yang tak lekas berbalik
  - sedetik saja.

dengan dingin.
dengan hening.

pesanmu telah memudar di ujung jendela sayang.
semenjak matahari dan hujan memanahnya dengan detak jam.
semenjak aku ingin kau lewat,
dan tanpa sadar menyadarinya.
 :pesanmu telah kubaca.

 maafkan genting tak bisa menjaganya.
maafkan matahari,maafkan hujan,
maafkan aku,
maafkan waktu,
maafkan kau.
 : yang selalu membodohiku.

dengan dingin.
dengan hening.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar