lantas.
diam
ia menyusun kata dengan sebatang surya
mengarungi kopi pak tua yang semakin dingin.
menggurui doa yang tak lekas sampai.
: di beranda.
secangkir canda telah renta
memandangi punggungmu yang tak lekas berbalik
- sedetik saja.
dengan dingin.
dengan hening.
pesanmu telah memudar di ujung jendela sayang.
semenjak matahari dan hujan memanahnya dengan detak jam.
semenjak aku ingin kau lewat,
dan tanpa sadar menyadarinya.
:pesanmu telah kubaca.
maafkan genting tak bisa menjaganya.
maafkan matahari,maafkan hujan,
maafkan aku,
maafkan waktu,
maafkan kau.
: yang selalu membodohiku.
dengan dingin.
dengan hening.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar