Another Source

Senin, 01 November 2010

Lawu dan ARBIMAPALA

Kendati kesal peluh jalanjalan berdebu,
rodaroda menebar tawa, dan asing mesin mengiring hujan
menjadi adzan.
Jalan kita masih sama.
  : Do'a.

Langit pernah menantang kita menusuk jantung
kolam-kolam rimba.
Keringkan.
Mengisinya menjadi kubangan pertemuan.

Diam.
Diam-diam.

Diujung,
Mata kita tetap sama.
Mengais selimut parade surga.
Sambil mebaca mantramantra.

Hari depan.
Hari depan.

Dengan pulang,
Kalu mengasini dada dengan rindu.
: Pertemuan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar